Fraktur hidung adalah rusak atau terganggunya kesatuan dari tulang-tulang hidung.
2. Tanda dan gejala
a.Bentuk hidung berubah
b.Epiktasis/keluar darah dari hidung
c.Krepitasi yaitu teraba tulang yang pecah
d.Hidung serta daerah sekitarnya bengkak
3. Pengobatan
Penatalaksanaan trauma hidung dibagi dalam 3 tindakan yang bertujuan untuk mempertahankan fungsi hidung dan mencegah komplikasi, serta untuk tujuan etis. Sebagai tindakan penyelamatan, terutama dengan membebaskan jalan nafas dari semua sumbatan baik darah yang sedang mengalir maupun bekuan darah.
Untuk mempertahankan fungsi hidung dan mencegah komplikasi dilakukan reposisi (pembetulan posisi).
4. Cara perawatan di rumah:
a.Dianjurkan untuk diet lunak terlebih dahulu
b.Meningkatkan masukan cairan
c.Dianjurkan untuk istirahat yang cukup
d.Kontrol sesuai dengan waktu yang ditentukan
e.Minum obatsesuai dengan yang diresepkan dan segera periksa jika terdapat keluhan, seperti perdarahan, nyeri yang hebat
f.Hindari tindakan yang dapat menambah trauma pada hidung, seperti memencet hidung terlalu keras, bersin, membuang ingus terlalu keras
g.Aktivitas sedang untuk mencegah kelelahan karena jika kelelahan akan mengalami kesulitan bernafas
h.Bilas mulut dapat digunakan untuk membantu melembabkan selaput lendir dan untuk mengurangi bau.
Penyebab gangguan jiwa skizofrenia belum diketahui secara pasti. Model yang diajukan para peneliti adalah “stress-diathesis”. Pada model tersebut dikemukakan bahwa seseorang sebelumnya mempunyai diathesis lebih dahulu yang apabila mendapatkan pengaruh lingkungan yang sangat menekan akan munculnya tanda-tanda dan gejala skizofrenia (Kaplan dan Sadock, 1997). Para peneliti menyatakan etiologi gangguan skizofrenia adalah sebagai berikut :
Genetik yang mendasarkan tingginya insiden skizofrenia pada keluarga dekat pasien.
Pengaruh keluarga, teori psikodinamika yang melibatkan pengaruh keluarga pengaruh ini berujud komunikasi antar keluarga yang tidak sempurna atau kadang-kadang kontradiktif.
Hilangnyaaktivitasafekyangnormal,dimanakehidupanafeknyasangat terganggu.Ciriutamapatologiemosinyaadalahapatis,dimanareaksiemosinyadatar, tidakwajar,menyulitkanorangnormaluntukmelakukankontakdenganpasien(seolah-olahdiselubungitembok)sehinggareaksiemosinyatidakadekuat.Social feeling-nyamenghilang,misalnya:bertahun-tahundibangsalyangsama,bisatidak salingberbicara.Reaksiemosinyasukardiprediksi,inkongruen,ambigous,tanpasebabbisa menangis,berteriak-teriak,terkekeh-kekeh,tertawadibuat-buat,ambivalen(misalnya membunuh sambiltertawaterbahak-bahak).
Delusions
Disinisubyekmemilikikeyakinanyangtidakmempunyaibukti-buktiyangbenar ataubukti-buktiyangdapatdiperlihatkan.Halinilebihdarisepertibentukmimpipada orangnormal, lebih fantastis, sukardibayangkananehnya.Semuaidedanrasayakinyangdimilikisubyekmenyalahilogikadanbersifat fantastis,tetapipadasubyektidakterdapatkeinginanuntukmenentangnya.Segala sesuatubagaikandalamduniamimpi,penuhkhayaltetapisangatdiyakinisubyek sebagaihalyangdialamidanmerupakanbagiandaridiri subyek.
Beberapa bentuk delusi, antara lain :
a.DelusionsofReference,yaitukeyakinansubyekbahwaorang-orangmembicarakannya,menuding, memuatgambarnyadikoran, dan sebagainya.
b.DelusionsofInfluence,yaitukeyakinansubyekbahwa"musuh"-nyadengansegalacaraberusaha mempengaruhinya,denganteknikelektroyangkompleks,memasangelektroda dikepalanya, dan sebagainya.
c.DelusionsofPersecutions,yaitukeyakinansubyekbahwaiadimusuhi,diancamkomplotan,diburu,ditekan, dan sebagainya.