Minggu, 21 Maret 2010

HERNIA


A. DEFINISI

Hernia adalah penonjolan isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga. Dinding yang lemah ini membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian usus sehingga orang sering menyebut turun perut. Bagian-bagian hernia terdiri dari kantong hernia, isi hernia, pintu hernia, leher hernia dan lokus minoris.

Macam-macam hernia berdasarkan sifat klinisnya :

1. Hernia Reponibilis yaitu hernia yang dapat direposisi tanpa operasi

2. Hernia Irreponibilis yaitu organ yang mengalami hernia tidak dapat kembali ke cavum abdominale kecuali dengan bantuan operasi. Jika telah mengalami perlekatan organ disebut Hernia Akreta.

3. Hernia Strangulasi yaitu organ yang mengalami hernia sudah mengalami gangguan vaskularisasi viscera yang terperangkap dalam kantung hernia (isi hernia).

4. Hernia Incarserata yaitu hernia irreponibilis yang sudah disertai tanda-tanda ileus mekanis (usus terjepit sehingga aliran makanan tidak bisa lewat).

Macam-macam hernia berdasarkan arah hernia :

1. Hernia Eksterna yaitu hernia yang penonjolannya dapat dilihat dari luar karena menonjolnya ke arah luar, misalnya; hernia inguinalis lateralis dan medialis, hernia femoralis, hernia umbilikalis, hernia lumbalis dsb.

2. Hernia Interna yaitu apabila isi hernia masuk ke dalam rongga lain, misalnya ke cavum thorax atau masuk ke dalam recessus dalam cavum abdomen.

Hernia inguinalis lateralis adalah hernia yang melalui annulus inguinalis abdominalis/lateralis/internus dan mengikuti jalannya spermatic cord di canalis inguinalis dan dapat melalui annulus inguinalis subkutan (externus) sampai skrotum. Hernia inguinalis paling sering timbul pada pria dan lebih sering pada sisi kanan.

B. ETIOLOGI

1. Kongenital

a. Hernia Kongenital Sempurna terjadi karena adanya defek pada tempat-tempat tertentu yang langsung muncul pada saat dia dilahirkan.

b. Hernia Kongenital Tak Sempurna, bayi dilahirkan normal (kelainan belum tampak) tetapi ia mempunyai defek pada tempat-tempat tertentu (perdisposisi) dan beberapa bulan setelah lahir akan terjadi hernia melalui defek tersebut karena dipengaruhi oleh kenaikan tekanan intra abdominal.

2. Akuisital

Faktor penyebab hernia :

1. Tekanan intra abdominal yang tinggi, misalnya sering mengejan, batuk, menangis, pada peniup terompet, ibu yang sering melahirkan, pekerja angkat berat dll.

2. Konstitusi tubuh, misalnya pada orang kurus dan orang gemuk.

3. Banyaknya preperitoneal fat.

4. Distensi dinding perut.

5. Cicatrix

6. Penyakit yang melemahkan otot-otot dinding perut.

Pada anak-anak terjadinya hernia berhubungan dengan proses perkembangan alat reproduksi ketika si anak masih di dalam kandungan. Karena itu pada bayi dan anak-anak lebih sering merupakan keadaan bawaan sejak lahir (kongenital) dan berisi cairan. Di selangkangan pada bayi yang belum lahir terdapat pipa saluran, pada bayi laki-laki saluran ini menjadi tempat turunnya buah zakar yaitu rata-rata pada umur 8 bulan.

Pipa saluran ini akan menutup pada saat bayi dilahirkan, dalam keadaan normal saluran ini akan segera menutup setelah bayi berusia 2 bulan. Namun ada kalanya saluran ini belum menutup setelah bayi lahir sehingga memungkinkan isi perut, baik itu usus maupun bagian lain dari usus untuk memasuki saluran ini.

C. MANIFESTASI KLINIK

Sebagian besar hernia adalah asimtomatik dan kebanyakan ditemukan pada pemeriksaan fisik rutin dengan palpasi benjolan pada anulus inguinalis superfisialis atau suatu kantong setinggi annulus inguinalis profundus. Benjolan ini baru akan terlihat pada saat pasien berdiri, batuk, bersin, mengejan, menangis, atau mengangkat barang-barang yang berat. Benjolan ini akan menghilang jika pasien berbaring

Manifestasi klinik yang mungkin muncul antara lain :

1. Adanya masa dalam daerah inguinal maupun bagian atas skrotum.

2. Pembesaran skrotum sehingga terasa pegal dan rasa tidak nyaman.

3. Terasa nyeri apabila isi hernia terjepit oleh cincin hernia sehingga pembuluh darah disekitarnya terjepit dan akan merangsang terjadinya nyeri. Apabila berlangsung lama pembuluh darah akan mati.

D. KOMPLIKASI

1. Terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantung hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali.

2. Terjadi penekanan pada cincin hernia akibat makin banyaknya usus yang masuk.

3. Terjadi penjepitan pada usus sehingga tercekik dan tidak mendapatkan aliran darah lagi. Lama kelamaan akan membusuk, rusak dan mati.

E. PEMERIKSAAN

Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah melakukan inspeksi pada daerah inguinal (lipat paha). Kemudian jari telunjuk ditempatkan pada sisi lateral kulit skrotum dan dimasukkan sepanjang funikulus spermatikus sampai ujung jari tengah mencapai anulus inguinalis profundus. Jika jari tangan tak dapat melewati annulus inguinalis profundus karena adanya masa, maka umumnya diindikasikan adanya hernia. Hernia juga diindikasikan, bila seorang meraba jaringan yang bergerak turun ke dalam kanalis inguinalis sepanjang jari tangan pemeriksa selama batuk.

Pada umumnya dengan jari tangan pemeriksa di dalam kanalis inguinalis, maka hernia inguinalis indirek menuruni kanalis pada samping jari tangan, sedangkan penonjolan yang langsung ke ujung jari tangan adalah khas dari hernia direk. Diagnosa banding hernia inguinalis mencakup masa lain dalam lipat paha seperti limfadenopati, testis yang tidak turun, lipoma dan hematoma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarlah yang santun, terimakasih