Minggu, 21 Maret 2010

KONTIPASI

Diagnosis : Konstipasi

Definisi

Penurunan dari frekuensi normal defekasi diikuti oleh kesulitan atau pengeluaran tinja tidak komplit dan/atau tinja keras, kering

Faktor yang berhubungan

Fungsional

- Perubahan lingkungan saat ini

- Penolakan kebiasaan/menggugurkan keinginan untuk defekasi

- Aktivitas fisik yang tidak mencukupi

- Kebiasaan BAB yang tidak teratur

- Toileting tidak adekuat (contoh: waktu, posisi defekasi, privasi)

- Kelemahan otot abdomen

Psikologis

- Depresi

- Stres emosional

- Kebingungan mental

Farmakologis

- Antikonvulsan

- Overdosis laksatif

- Antasid yang mengandung aluminium

- Opiat

- Diuretik

- Phenotiazines

- Sympatomimetics

- Antidepresan

- Antilipemik

- Kalsium karbonat

- Nonsteroid antiinflamasi

- Antikolinergik

- Iron salts

- Sedative

- Bismuth salts

- Calcium channel blockers

Mekanik

- Abses rektum atau ulser

- Fissura anal rektal

- Megakolon

- Prolaps rektal

- Kelemahan neurologis

- Obstruksi post pembedahan

- Hemoroid

- Kehamilan

- Tumor

- Ketidakseimbangan elektrolit

- Pembesaran rektal

- Struktur anal rektal

- Rectocele

- Obesitas

Fisiologis

- Kebiasaan makan yang buruk

- Penurunan motilitas traktus gastrointestinal

- Kebersihan gigi/mulut tidak adekuat

- Kekurangan intake serat

- Kekurangan intake cairan

- Perubahan pola makan dan makanan dari biasanya

- Dehidrasi

Batasan karakteristik

- Perubahan pola BAB

- Terdapat darah segar pada tinja

- Adanya tinja yang lembut seperti pasta di rektum

- Distensi abdomen

- Tinja yang gelap, hitam, atau seperti ter

- Peningkatan tekanan abdomen

- Perkusi abdomen dullness

- Nyeri saat defekasi

- Penurunan volume tinja

- Tegang saat defekasi

- Frekuensi BAB menurun

- Tinja yang kering, keras, dan berbentuk

- Teraba massa pada rektum

- Perasaan rektal penuh atau bertekanan

- Nyeri abdomen

- Tidak mampu mengeluarkan tinja

- Anoreksia

- Nyeri kepala

- Perubahan dalam bunyi perut

- Indigesti

- Adanya atipikal pada orang dewasa (contoh perubahan dalam status mental, inkontinensia urin, jatuh yang tidak dapat dijelaskan, peningkatan suhu tubuh)

- Flatus yang hebat

- Kelelahan secara umum

- Suara usus hipoaktif atau hiperaktif

- Terasa massa abdomen

- Terasa lembut pada abdomen dengan atau tanpa teraba tahanan otot

- Mual dengan atau tanpa muntah

- Tinja seperti air lumpur

NOC

- Bowel Elimination

- Hydration

Kriteria hasil

- Mempertahankan pengeluaran tinja lunak dan berbentuk setiap 1-3 hari dipaksa

- Melaporkan persasaan lega/bebas dari ketidaknyamanan konstipasi

- Mengidentifikasi penilaian yang mencegah tau mengatasi konstipasi

NIC

- Constipation / Impaction Management

Definisi: pencegahan dan meringankan konstipasi/pengerasan tinja

- Bowel Irrigation

Definisi: memasukkan substansi ke dalam saluran gastrointestinal bagian bawah

- Bowel Training

Definisi: bantu pasien untuk melatih bowel untuk mengosongkan pada interval spesifik

- Diet Staging

Definisi:

- Fluid Management

Definisi: meningkatkan keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi yang dihasilkan dari tingkat cairan yang abnormal atau tidak diinginkan

- Fluid Monitoring

Definisi: mengumpulkan dan menganalisa data pasien untuk keseimbangan cairan rutin

- Medication Prescribing

Definisi: menentukan pengobatan untuk masalah kesehatan

- Nutrition Management

Definisi: membantu dengan atau menyediakan makanan yang seimbang dengan makanan dan buah-buahan

- Rectal Prolapse Management

Definisi: mencegah dan/atau menurunkan prolap rektal

Intervensi

1. on going assesment (pengkajian ulang)

- monitor inkontinensia bowel

- monitor status prolap rektal

2. nursing therapeutic intervention (intervensi terapeutik perawat)

- Observasi pola umum defekasi termasuk waktu, jumlah dan frekuensi feses, konsisternsi feses, riwayat kebiasaan defekasi atau penggunaan laksatif, diit termasuk intake cairan, pola latihan, pengobatan pribadi untuk konstipasi, riwayat obstetri/ginekologi, bedah, gangguan sensasi perianal, makanan pantangan

- Kebiasaan klien dan keluarga mengenai kebiasaan defekasi termasuk waktu, stimulus, konsistensi, jumlah, dan frekuensi feses, konsumsi cairan, dan penggunaan bantuan untuk defekasi

- Kaji pengobatan klien saat ini

- Palpasi distensi abdomen, perkusi dullness, dan aulkustasi bising usus

- Cek pengerasan feses, lakukan digital removal sesuai petunjuk dokter

- Sediakan privasi untuk defekasi. Bantu klien ke kamar mandi dan tutup pintu jika memungkinkan

- Dorong konsumsi fiber 25 gram/hari untuk dewasa. Kurangi konsumsi makanan seperti buah-buahan segar, buncis, sayur-sayuran, sereal biji-bijian. Tambah konsumsi serat perlahan-lahan

- Dorong konsumsi cairan 1,5-2 liter/hari (6-8 gelas cairan per hari). Jika input oral rendah, perlahan-lahan tingkatkan intake cairan. Intake cairan harus dalam simpanan jantung dan ginjal.

- Bila sudah memungkinkan, dorong klien turun dari tempat tidur secepatnya dan melakukan ADL jika mampu. Dorong latihan seperti perubahan posisi, mengangkat pinggang, latihan bergerak di tempat tidur, angkat lutut ke arah dada.

- Setiap kali makan, berikan bekatul jika diijinkan klien dan makanan yang telah ditentukan. Pastikan cairan yang dikonsumsi cukup (1500 ml/hari) bersama bekatul.

- Jika bekatul tidak efektf, cobalah campuran ini: 1 cangkir sereal bekatul Kellog, 1 cangkir saus apel, 1 cangkir jus prune. Aduk bahan-bahan tadi, dan berikan 2 sendok makan per hari

- Buatlah jadwal defekasi secara teratur, gunakan waktu pengeluaran normal jika memungkinkan

- Jika memungkinkan sediakan kopi panas, air jeruk panas, jus prune sebelum sarapan atau dudukkan di toilet jika diperlukan.

- Menganjurkan pada klien mengenai bahan-bahan yang diperlukan untuk mengatur buang air besar yang normal (cairan, serat, aktivitas, dan latihan yang teratur untuk defekasi)

- Beriakan laksatif, supositoria, enema jika dibutuhkan, atau sesuai order

- Untuk pasien dengan masalah neurologikal, petimbangkan pengguanaan terfaefac enema aatua supoditoria setiap hari atau lakukan digital removal dengan izin dokter

3. Home care intervention (perawatan di rumah)

- Jika memungkinkan antarkan klien ke toilet

- Monitor pola buang air besar apabila klien mendapat terapi opioids. Kenalkan program manajemen bauang air besar pada awal konstipasi

- Ketika menggunakan program buang air besar, buat pola yang rutin dan izinkan klien menjadi bagian dari keluarga

- Instruksikan klien pada fungsi buang air besar yang normal serta cairan, serat, dan aktivitas yang diperlukan pada program buang air besar

- Dorong klien memperhatikan tanda peringatan defekasi dan mengembangkan jadwal rutin defekasi dengan menggunakan stimulus, seperti minum hangat atau jus prune

- Dorong klien menghindari penggunaan laksatif dan enema dalam jangka panjang dan perlahan-lahan mengurangi pengguaannya jika digunakan secara rutin

- Jika tidak ada kontra indikasi, ajarkan klien bagaimana melakukan bent-leg sit-ups untuk meningkatkan bising usus; juga mendorong klien mengerutkan otot-otot perut secara berulang. Bantu klien mengembangkan program aktivitas sehari-hari untuk meningkatkan peristaltik

4. health education (pendidikan kesehatan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarlah yang santun, terimakasih