Selasa, 23 Maret 2010

SINDROM NEFRITIK AKUT


A. Pengertian

Suatu penyakit akut yang ditandai dengan hematuria makroskopik, oliguria, hipertensi, edema.

B. Etiologi

Berikut ini berbagai penyakit atau kelainan yang dapat menyebabkan sindrom nefrotik akut

a. Glomerulonefritis Proliferatif (sebagian besar)

b. Glomerulonefritis primmer

§ Glomerulonefritis pasca streptokok

§ Glomerulonefritis proliferatif difus idiopatik

§ Penyakit IgA

§ Glomerulonefritis Membranoproliferatif

c. Glomerulonefritis Sekunder

§ Sindrom Goodpasture

§ Lupus Eritomatosus Sistemik

§ Vaskulitis

d. Penyakit mikroangiopati

§ Sindrom uremia hemolitik

§ Trombositopenia trombotik

Pada pasien dewasa umumnya diakibatkan penyakit sistemik, sehingga diagnosis kearah penyakit-penyakit ini harus dipertimbangkan pada setiap pasien yang ditemukan.

C. PATOFISIOLOGI

Hematuria terjadi akibat kerusakan membran glomerolus dengan kebocoran sel darah merah. Terjadi penurunan laju filtrasi glomerolus dan peningkatan resorpsi natrium dan air dari tubulus. Akibat retensi natrium, mungkin pula dipengaruhi mekanisme hormonal, terjadi hipertensi. Peningkatan resorpsi cairan menyebabkan edema.

D. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala yang biasa muncul adalah hematuria makroskopik, oliguria, hipertensi, edema (ringan hingga berat, biasanya pada muka), dan proteinuria ringan (biasanya 3,5 gram/hari). Pada beberapa pasien mungkin tidak ditemukan satu atau beberapa gejala tersebut. Pada kasus yang berat dapat ditemukan gagal ginjal. Ini merupakan kedaruratan yang harus segera ditangani. Biasanya 2minggu setelah infeksi tenggorokan atau organ lain, pasien mengalami gejala-gejala akut berupa hematuria makroskopik, oliguria, hipertensi (dapat berat), edema ringan, dan proteinuria. Dapat bertambah dengan adanya fatiq, malaise, nyeri pinggang akibat pembengkakan kapsul ginjal dan nyeri pada palpasi ginjal.

E. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan fungsi ginjal berupa urin mikroskopik, ureum, kreatinin, elektrolit, protein urine, dan klirens kreatinin.

Pemeriksaan darah lengkap untuk mencari mikroangiopati, titer antistreptolisin, apus tenggorok, LED, px Imunologi untuk Lupus eritematosus sistemik, antibody anti membran basal glomerolus dan anti body sitoplasmik antineutrofil.

Pemeriksaan fotothoraks untuk mengetahui besarnya jantung, adanya edema, atau perdarahan paru.

Biopsi ginjal dilakukan kecuali pada glumerulonefritis pasca streptokok dengan gejala yang jelas.

Untuk pengawasan kemajuan dilakukan pengukuran dan pencatatan berkala dari tekanan darah, keseimbangan cairan, serta berat badan. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan berkala adalah ureum, kreatinin, elektrolit, klirens kreatinin, urin mikroskopik, protein, dan foto thoraks.

F. Komplikasi

Hipertensi (ensefalopati, kejang, perdarahan serebral), gagal ventrikel kiri, gagal ginjal, dan perburukan kearah penyakit ginjal kronik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarlah yang santun, terimakasih